Foto Sekuen


Foto jurnalistik adalah sebuah bentuk dari jurnalisme (mengumpulkan, menyunting, dan memperlihatkan bahan berita untuk publikasi atau penyiaran) yang menggunakan gambar-gambar dalam rangka mengabarkan sebuah berita. Foto jurnalistik sekarang sering hanya merujuk gambar-gambar diam, meskipun dalam beberapa kasus istilah tersebut juga merujuk kepada video yang digunakan dalam jurnalisme penyiaran.
Foto jurnalistik diposisikan sebagai produk dari jurnalisme foto, yakni kegiatan jurnalistik yang dilakukan melalui fotografi. Foto jurnalistik merupakan foto yang mengandung nilai berita, fungsinya adalah untuk melengkapi teks berita dalam media cetak mau pun media online.

Dalam momen tertentu, acap kali foto jurnalistik hadir sebagai berita tersendiri sehingga disebut foto berita dengan disertai keterangan foto (caption). Foto jurnalistik dibuat oleh seorang pewarta foto atau biasa disebut photojournalist.

Foto berita biasanya ditampilkan pada halaman utama sebuah surat kabar dengan tujuan menarik minat pembaca. Seperti halnya karakteristik berita, foto jurnalistik atau foto berita pun memiliki karakteristik yang hampir sama, yakni aktual, faktual, penting, dan menarik. Selain itu, foto jurnalistik yang bertujuan untuk melengkapi teks berita tentunya harus relevan dengan isi berita yang dilengkapinya.

Dalam jurnalistik ada tiga kategori foto non-tunggal:
1.      Foto seri 
Foto Seri (Series) - merupakan foto yang menampilkan beberapa foto atas sebuah kejadian tertentu yang bertujuan memberi gambaran secara menyeluruh terhadap peristiwa itu. Dalam penempatan foto biasanya dengan memilih bagian-bagian yang dianggap menarik seperti dramatis, menyentuh. Dalam penempatannya, foto seri tidak membutuhkan urutan sesuai kronologi kejadian seperti dalam penempatan foto sikuen, namun diatur sesuai keinginan editor maupun fotografer.

2.      Foto sekuen
Foto Sikuen (Sequence) – adalah sebuah yang menampilkan penempatan gambar (foto) secara berurutan sesuai kronologis waktu kejadian. Urutan peristiwa yang digambarkan sesuai aliran waktu linier. Foto sikuen bisa memperlihatkan pergerakan (seperti aspek sinematografis) di dalam peristiwa yang terekam itu dan menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa berikutnya.Foto sikuen bisanya menggambarkan sebuah foto peristiwa dengan adegan kejadian berurutan dari sebuah peristiwa atau kejadian. Jika salah satu adegan foto itu, dikurangi dalam penyajiannya maka penggambarannya akan terasa pincang.
3.      Esai foto
Esai foto  adalah rangkaian cerita foto yang saling berkaitan yang keinginan untuk menggambarkan sebuah aktivitas kehidupan manusia. Rangkaian foto diharapkan memberikan gambaran lengkap dan menyeluruh terhadap sebuah fakta yang diliput. Esai foto biasanya juga disertai teks foto dan narasi cerita secukupnya utuk memperkuat terhadap ide cerita foto.
Jumlah Esai foto bersifat fleksibel, yang terpenting adalah foto-foto yang disajikan saling melengkapi, menjadi sinergi dalam satu-kesatuan dalam bentuk alur cerita. Secara umum, foto-foto disusun menjadi cerita yang punya narasi atau alur


Beberapa hal mengenai foto sekuen

- Setiap foto yang ditampilkan terdapat perkembangan yang memberikan “sentuhan” atau nilai tertentu pada cerita yang hendak disampaikan. Bila salah satu foto dari rangkaian foto tersebut dihilangkan, makna dari rangkaian foto tersebut akan berkurang. 
- Memperlihatkan pergerakan (seperti aspek sinematografis) di dalam peristiwa yang terekam itu dan menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa berikutnya.
- Harus berdasarkan urutan waktu. 
- Menceritakan proses.
- Foto sequence biasanya hanya foto yang terjadi dalam waktu singkat. Misal: Proses runtuhnya bangunan, proses terjadinya kecelakaan, atau bisa juga foto-foto olahraga yang memungkinkan untuk dijadikan foto sequence seperti foto berikut yang dibidik saat pertandingan basket (free throw


Contoh foto sekuen








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode EDFAT dalam Fotografi

Tri Hari Suci

Prosesi Upacara Melasti 2018